kau dan aku saling membantu
membasuh hati yang pernah pilu
mungkin akhirnya tak jadi satu
namun bersorai pernah bertemu
“Bab 1, bab 2, 3, sampai bab ke 7, sudah selesai diceritakan. Datang sudah bab terakhir yang harus kita baca sebelum kita menutup buku. Di antara sekian banyak cerita yang aku punya, ada 1 bab penting dan tidak boleh aku lupakan. Bab merelakan. Bab dimana aku bisa mengucap maaf dan terimakasih” — Nadin Amizah live at Road to Lokatara Music Festival.
Banyak dari kita yang merasa memiliki sesuatu padahal semua itu hanya titipan. Semua yang ada dan bersama kita saat ini hanyalah rasa kasih dari Yang Maha Penyayang. Akan jadi bahaya ketika kamu berpikir “memiliki” sesuatu padahal kamu sendiri tidak benar-benar memiliki dirimu. Suatu saat nanti akan ada waktu dimana sekeras apapun kamu berusaha pada akhirnya akan pergi dan kembali ke Dia, sang pemilikmu. Jadi kalau kamu sedang kehilangan sesuatu, coba untuk ikhlas yuk? Apa yang seharusnya ada di genggaman jangan sampai masuk ke hati.
Tapi teman-teman, aku beri tahu sebuah rahasia. Ada satu hal yang pergi tapi pasti akan kembali, yaitu doa. Doa yang kau lantunkan akan pergi melangit dan tak lupa untuk kembali. Kuncinya adalah 2 hal, percaya dan sabar. Percaya kalau doa itu pasti akan dijawab dan sabar untuk selalu melantunkannya. Ada ucapan seseorang yang selalu kuingat, “jangan pernah ngandelin dirimu sendiri karena manusia itu tempatnya lemah & tak berdaya, minta deh sama yang Maha Kuasa, He always has your back”.
Aida Azlin; pernah bilang kalau salah satu dari 99 namaNya adalah Al-Mujib, Yang Maha Mengabulkan, The One Who Responds, dan The Answerer of Prayers. Jadi apa yang membuat kita tidak meminta kepadaNya? Kalau kita tidak meminta, bagaimana Dia akan menjawab?
“with certainty your Lord is generous and shy. if His servant raises his hand in prayer in supplication. Allah becomes shy to return them empty.” (Tirmidhi)