for first & foremost myself,
Pernah gak kamu merasa lebih pintar, lebih cakep, atau lebih kaya dari seseorang? Secara tidak sadar kamu menempatkan dirimu lebih tinggi daripada orang lain. Ya, itu memang sifat manusiawi untuk membanding-bandingkan satu dengan yang lainnya, tapi coba ingatkan dirimu sendiri bahwa, manusia tidak berhak menilai sesamanya. Dia yang kedudukannya di atasmu lebih berhak untuk menilai.
Kita ini sama, masuk & keluar dari pintu yang sama, hidup di bawah langit yang sama, lalu apa yang bisa kita sombongkan?
“Inside the great mystery that is, we don’t really own anything. What is this competition we feel then, before we go, one at a time, through the same gate?” - Rumi
Disaat kamu dipuji-puji karena pencapaian & kesuksesanmu, jangan jadikan itu sebagai alat untuk meninggikanmu. find your broom. Cepet-cepet cari kegiatan yang bisa “merendahkan” hatimu & mengingatkanmu bahwa tujuanmu berada disini, saat ini, is not to please them, but to please Him.
Mungkin karena itulah Dia mewajibkan kita untuk merendahkan diri ke bumi lima waktu dalam sehari (tepatnya 34x). Karena Dia tahu tanpa sujud, manusia bakal mendongak ke atas seakan-akan ia yang paling sempurna. Seakan-akan semua yang ia miliki adalah hasil kerja kerasnya sendiri & bukan semata-mata dari belas kasih-Nya.
About sujud;
“Your soul ascends when you lower yourself the most physically and you declare Allah perfection and your own imperfection, so increase in du’a — It’s amazing how you whisper to the earth and The One above the heavens hears you.”
