Atas yang tak berujung

Farhanah
2 min readMay 1, 2020

--

Ada saat-saat dimana kepalamu penuh tapi mulutmu bungkam. Telingamu ramai tapi mulutmu diam. Hatimu sibuk tapi mulutmu sepi. Di saat seperti itu kamu ingin menghilang saja, tiba-tiba hilang tanpa dicari siapapun. Mematikan ponsel dan menguncinya di laci seiring kamu masuk dalam selimut dan mengunci telinga, berharap suara-suara itu tak datang lagi. Atau pergi ke stasiun, naik bus yang kamu pun tidak tahu arah tujuannya kemana. Hanya untuk mendengarkan musik keras-keras dengan headphone-mu sambil melihat senja dari balik jendela. Atau kamu sempat berpikir untuk pergi ke atap gedung tinggi dan memutuskan untuk menghilang selamanya. Kamu hanya ingin pergi, meninggalkan rasa itu.

12.04.20

Tapi aku mau kamu untuk sejenak lihat ke atas.

Atas yang tak berujung itu. Atas yang berwana biru kelabu, kadang juga kuning dan ungu, ataupun abu-abu. Lihatlah betapa luasnya semesta. Saat itu kamu sadar, kamu hanyalah sebuah titik yang punya rasa. Manusia yang “rasa”-nya melampaui kapasitas fisiknya. Atau memang Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan itu? Untuk me-rasa.

Lihatlah ke atas maka semua masalahmu akan terlihat kecil. Yang besar itu adalah semesta dan kuasa-Nya. Semua rasa gundah, cemas, khawatir itu hanya di kepalamu saja. Hanya dunia kecil yang kau buat sendiri menjadi suram dan seram. Segala kemungkinan buruk kamu rumuskan sendiri di kepalamu. Sampai-sampai kamu gak bisa bedain yang terjadi sungguhan atau hanya buatanmu saja.

20.03.20

Atas yang tak berujung itu selalu punya cara untuk menenangkanmu. Gumpalan awan putih yang bergerak perlahan mengatakan, “Tenang, semua ada solusinya, semua ada waktunya, lihatlah bagaimana kami bergerak, ini menandakan kalau waktu masih berjalan, jadi tetaplah bergerak bersama kami”. Bintik-bintik bintang yang berpijar juga bilang, “Tenang, kami ada banyak disini untuk kamu. Kalau kamu menangis, kami semua juga akan menangis bersamamu. Kamu tidak sendirian”.

Di situ lah kamu malu. Ada banyak yang tak kau pinta tetapi Yang Di Atas memberikannya padamu. Kamu terlalu serius pada satu yang hilang dan menghiraukan seribu yang ada. Seperti potongan lagu Rehat dari Kunto Aji;

Yang dicari, hilang

Yang dikejar, lari

Yang ditunggu,

Yang diharap,

Biarkan semesta bekerja untukmu.

Tenangkan hati, semua ini bukan salahmu.

Jangan berhenti, yang kau takutkan takkan terjadi :)

--

--

Farhanah
Farhanah

Written by Farhanah

Legilimens me here. Legilimens is a spell in a wizarding world where you can enter inside my mind, allowing you to grasp into my memories, emotions, or thoughts

Responses (1)